Rabu, 28 Maret 2012

Hipotesa Teori Pembentukan Tata Surya

A. DEFINISI TENTANG TATA SURYA Tata Surya merupakan susunan dari beberapa planet yang mengeliligi bintang terbesar dan bercahaya (matahari) dalam susunan tersebut, tata surya merupakan bagian terkecil dari alam semesta. Tata surya memiliki ratusan milyar planet, dimana matahari sebagai pusat dari semua planet itu. Di dalam tata surya terdapat milyaran planet, asteroid, satelit dan benda langit lainnya. Ada delapan planet besar yang terdapat dalam susunan tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet-planet tersebut selalu berevolusi terhadap matahari sebagai pusat tata surya. Menurut Keppler (1609), planet beredar mengelilingi matahari dengan orbit (lintasan) berbentuk elip, matahari terletak pada salah satu titik fokusnya. B. BENDA-BENDA DALAM TATA SURYA a. Matahari Matahari adalah sebuah bintang dari jutaan bintang, Matahari merupakan bintang yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari merupakan pusat tata surya. b. Planet Planet adalah substansi materi yang dingin dan memancarkan cahaya yang berasal dari refleksi sinar matahari yang mengenainya. Menurut para ilmuwan, planet-planet dalam tatta surya berjumlah 8, yaitu . • Merkrius Merkiruis adalah planet kecil dalam tata surya. Merkurius mencapai 1/8 masa bumi, sedangkan gaya gravitasinya mencapai sekitar 3/8 bumi. Planet ini merupakan planet yangf terdekat dengan matahari, dan jaraknya sekitar 28 juta mil. • Venus Venus adalah planet yang paling indah. Oleh karena itu, ia dinamakan Venus, Dewa keindahan. Cahayanya begitu menyilaukan mata. Planet tersebut bisa dilihat di langit sebelum terbit dan terbenamnya matahari. Inilah yang menjadikannya disebut bintang pagi atau bintang langit. • Bumi Bumi adalah planet ke-3 yang dekat dengan matahari. Di bumi bisa berlangsung segala kehidupan. Tuhan menciptakan bumi sedemikian rupa agar dapat ditempati makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. • Mars Para ilmuwan menyebut mars sebagai planet merah, karena tampilan warna merah-jingga yang membedakannya dari planet lain. • Yupiter Planet yupiter disebut planet raksasa yang mampu menelan 1.330 benda yang bentuknya seperti bumi. Diameternya lebih besar 11 kali dari bumi, yaitu 89.000 mil dan gaya gravitasinya mencapai 2,5 kali dari bumi. • Saturnus Saturrnus merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter. Saturnus biasa disebut planet bercincin karena cincin yang mengelilinginya tampak indah. Planet saturnus ditemukan oleh astronom asal Italia yaitu Galileo pada tahunb 1610. • Uranus Uranus mencapai 63 kali bumi. Meskipun demikian, uranus tampak kecil karena berada sangat jauh dari bumi. Untuk mengelilingi mataharii uranus membuutuhkan 84 tahun. Permukaan uranus tampak bersinar dan memantulkan cahaya hijau dan biru. • Neptunus Neptunus ditemukan pada tahun 1847. Neptunus berputar pada porosnya setiap 16 jam dan mengelilingi bumi selama 165 tahun bumi dengan diikuti 3 satelit. Suhu di Neptunus sangat dingin karena jaraknya sangat jauh dari matahari dan warna Nepttunus cenderung kehijau-hijauan. c. Komet Komet adalah kumpulan gas yang sangat ringan. Ia berjalan mengelilingi bumi dan planet lainnya, namun tidak berpengaruh sedikit pun. Ekor komet merupakan bagian paling ringan dan nyarris tidak kelihatan. d. Meteoroid Meteoroid benda langit padat bberukuran kecil di angkasa antar-planet. Saat memasuki atmosfer, meteoroid menguap lantaran panasnya matahari. Jejak gas dari situlah yang disebut sebagai meteor. e. Asteroid Asteroid menyerupai komet, yang mana keduanya sama-sama mengelilingi matahari. ketika mengitarinya, asteroid melewati bumi, lalu berjatuhan di atas bumi dalam jumlah besar seperti hujan dengan kecepatan tinggi. C. HIPOTESIS TENTANG PEMBENTUKAN TATA SURYA MENURUT AHLI ASTRONOMI Berbagai teori mengenai tata surya bermunculan, ketika manusia memilki naluri akan keingintahuan mereka mengenai asal mula tata surya. Berikut ialah beberapa hipotesis tentang terbentuknya tata surya beserta tokoh-tokohnya. 1. Hipotesis Nebula Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet-planet dan satelitnya. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. 2. Hipotesisi Protoplanet Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950. Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet dan satelit. 3. Hipotesis Planetisimal Hypotesisi ini dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton. mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet. 4. Hipotesis Pasang Surut Bintang Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gayapasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut. 5. Hipotesis Bintang Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya. Karena adanya gaya gravitasi serpihan yang letaknya berdekatan bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk planet, dan terbentuklah susunan tata surya. D. HIPOTESIS PEMBENTUKAN TATA SURYA MENURUT AL-QUR’AN Al-qur’an juga menjelaskan tentang terbenutknya tata surya dalam surat Al-A’raf ayat 54 yang berbunyi :                 •                   Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. Ayat ini menjelaskan bahwa dalam tata surya terdapat matahari, planet, dan satelit. Semua benda tersebut diciptakan dan memiliki garis edarnya masing-masing atas kehendak Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar